Bantar Gebang merupakan daya tarik tersendiri bagi penduduk daerah lain disebabkan oleh banyaknya perusahaan-perusahaan yang dapat menyerap banyak tenaga kerja. Gejala ini juga diikuti oleh terdapatnya peningkatan jumlah pendatang yang mendirikan rumah liar di sekitar TPA. mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan memilih bertempat tinggal di sekitar pemukiman kumuh untuk mendapatkan penghasilan. Banyak sekali para pemulung yang bermukim di sekitar TPA Bantar Gebang. Gambar di atas adalah salah satu foto rumah dari sekian banyak pemulung yang tinggal di pemukiman Bantar Gebang. Pemukiman tempat tinggalnya dan beberapa orang lainnya yang berupa rumah petak di salah satu bagian kecil di Bantar Gebang sangat jauh dari standar kebersihan. Tumpukan sampah plastik yang membentuk sebuah kolam besar menempati sebagian lahan di depan rumah petak mereka. Berdasarkan survey, MCK penduduk masih jauh dari criteria sehat karena jarak sumur sebagai sumber air dan kakus cukup dekat. Air yang mengalir juga sangat sedikit dan rasanya asin. Keadaan ini memperparah kondisi lingkungan TPA yang ditandai dengan banyaknya keluhan penyakit yang dialami penduduk. Kemiskinan dan kurangnya pengetahuan, membuat masyarakat ini tidak sempat memperhatikan kesehatanny. Makanan bersih, rumah layak, atau pakaian lumayan, semua bagai angan-angan yang sulit jadi kenyataan. Mengapa memilih bertempat tinggal di sekitar pemukiman kumuh??? Masalah ekonomilah yang menjadi salah satu faktor utama penyebab mereka tinggal di sekitar TPA Bantar Gebang, sebagian besar yang menghuni di tempat itu ternyata berprofesi sebagai pemulung. Oleh karena itu masyarakat di sekitar TPA rata-rata mencari penghasilan kerja nya di TPA Bantar Gebang.
gambar masyarakat memilah sampah organik dan anorganik
Upaya masyarakat untuk menanggulangi di sekitar TPA dengan mengambil kesempatan memilah sampah organik dan anorganik. Plastik, botol bekas, kaleng, kaca merupakan bahan bekas yang dapat didaur ulang. Kontribusi pemulung dalam mendaur ulang sampah cukup besar, tetapi proses pencucian sampah plastik belum memperhatikan aspek kebersihan. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah lalat yang jumlahnya sangat banyak. Pemilahan sampah anorganik membantu sistem sanitasi landfill (membuang dan menumpuk sampah ke suatu lokasi yang cekung, memadatkan sampah tersebut kemudian menutupnya dengan tanah) karena sampah organic telah terpisah, tetapi upaya pemilahan belum optimal sehingga masih ditemukan sampah organik dan anorganik masih tercampur. Plastik yang tidak terurai ini dapat menimbulkan masalah lingkungan.
Landfills gas capture project
Upaya LSM untuk menanggulanginya sedikitnya ada empat jenis fasilitas pengelolaan sampah akan dibangun secara bertahap di TPA Bantargebang mulai tahun 2009. Rencana tersebut meliputi pembangunan fasilitas pengolahan sampah dengan teknologi galfad (gasification, landfill, and anaerobic digestion), fasilitas daur ulang sampah plastik, fasilitas pengolahan gas metana, dan fasilitas pembangkit listrik. Dengan menerapkan teknologi yang tepat maka akan menghasilkan keuntungan ganda yang bernilai ekonomis, antara lain bahan baku pupuk organik (kompos), bahan baku produk daur ulang, dan sumber energi listrik. Penerapan teknologi dalam pengelolaan TPA sudah dijalankan Pemkot Bekasi di TPA Sumur Batu sejak tahun lalu. Pencemaran air dan udara di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Bantar Gebang, Kota Bekasi, berkurang setelah diterapkannya sistim clean development mechanisme (CDM) menggantikan sistim open dumping atau menumpuk sampah di area terbuka. dalam satu tahun aparat Pemerintah Kota Bekasi kadang sampai beberapa kali melakukan pemeriksaan ambang batas pencemaran di kali yang ada di Kota Bekasi, termasuk di sekitar TPA Bantar Gebang dengan hasil yang makin menggembirakan. Meski begitu, ribuan warga yang bermukim di bantaran masih rawan terhadap ancaman polusi udara dan air bila pengawasan tidak dilakukan terus menerus. Kalaupun masih ada bau semuanya butuh proses dan tidak mungkin parameter pencemaran dihilangkan 100% jadi harus bertahap ini merupakan kemajuan dari teknologi kita yang makin maju.