Minggu, 23 Oktober 2011

5 polusi udara dalam rumah


5 Polusi Udara di Dalam Rumah yang Harus Dihindari |Polusi udara yang kerap mengganggu kesehatan tidak hanya di lingkungan pabrik yang mengeluarkan berbagai maam zat kimia ataupun di jalan dengan lalu lintas macet dengan mengeluarkan asap kendaraan yang membuat pusing kepala, tapi juga polusi udara ada di dalam rumah yang terkadang tidak kita sadari. Apa saja polusi udara yang ada di dalam rumah? Salah satunya adalah perangkat dapur seperti microwave, kompor, mesin penghangat yang akan memproduksi karbon monoksida. Berikut 5 polusi udara di dalam rumah yang harus dihindari.

[Baca juga:dampak buruk alkohol bagi tubuh dan kesehatan10 negara terbaik untuk investasi bisnisfoto video parade bikini terbesar di dunia]
Polusi udara tidak hanya berasal dari asap knalpot kendaraan, asap rokok atau asap dari industri yang biasa kita alami saat di luar rumah. Polusi udara juga bisa mengancam kesehatan meskipun berada di dalam rumah atau ruangan.

Sumber polusi bisa berasal dari benda-benda di rumah yang mungkin saja tidak pernah Anda sadari. Berikut ini sumber polusi udara yang mungkin bersarang di dalam rumah Anda, seperti dikutip dari Care2.

1. Karpet Baru
Karpet atau pelapis dinding baru biasanya menimbulkan bau bahan kimia yang cukup menyengat. Itu karena karpet baru menyebarkan 4-PC, suatu bahan kimia pada bagian bawah karpet untuk menjaga agar karpet tidak rusak selama disimpan di toko. Bau menyengat seperti lem dan cat ini mungkin akan hilang dalam beberapa hari atau minggu. Tapi bagi orang yang sensitif terhadap bahan kimia, bisa menimbulkan sakit kepala, batuk-batuk dan suara parau.

Saat akan memasang atau menggelar karpet baru, pastikan pintu dan jendela terbuka agar bau bahan kimia bisa keluar dari ruangan. Usahakan untuk memakai masker saat menggelarnya, dan jauhkan dari anak-anak.

2. Barang-barang Elektronik dan Produk Plastik
Produk-produk yang terbuat dari polyvinyl chloride yang mengeluarkan phthalates, zat yang sering dihubungkan pada penyebab hormon tidak normal dan masalah reproduksi. Plastik juga bisa memicu pelepasan bahan kimia polybrominated diphenyl ether, yang berpotensi menyebabkan perubahan perilaku.

Saat baru membeli barang elektronik dan produk plastik, beri ventilasi yang besar pada rumah hingga bau kimianya menghilang. Bersihkan menggunakan penyedot debu pada komputer, printer dan televisi secara rutin.

3. Lem dan Zat Perekat Lainnya
Lem, isolatip atau bahan perekat lainnya mungkin mengandung volatile organic compounds (VOC) seperti aseton atau methyl ethyl ketone. Zat-zat tersebut bisa mengiritasi mata dan memengaruhi sistem nerves. Semen pada karet, mengandung n-hexane, sebuah toksin yang menyerang sistem saraf. Sementara bahan perekat umumnya mengandung toxic formaldehyde yang juga berbahaya bagi tubuh.

Pilihlah lem yang berbahan dasar air dan bebas formaldehyde, yang bisa didapatkan di toko-toko perangkat berat. Saat mengoleskan lem, pastikan ventilasi rumah terbuka dengan baik dan jangan terlalu dekat dalam waktu lama pada objek yang akan direkatkan.

4. Perangkat Pemanas (oven, kompor, mesin penghangat, microwave)
Perangkat rumah yang memancarkan panas, terutama kompor gas berpotensi memproduksi karbonmonoksida yang bisa menyebabkan sakit kepala, pusing, lelah bahkan kematian jika ventilasi rumah sangat buruk. Perangkat pemanas juga bisa menimbulkan nitrogen dioksida yang bisa menyebabkan gangguan pernapasan dan masalah pada mata, hidung serta infeksi tenggorokan.

5. Cat Tembok
Cat tembok bisa mengeluarkan zat VOC ketika mengering, yang bisa sebabkan sakit kepala, mual atau pusing. Begitu juga dengan pembersih bahan adhesive dan cat semprot, juga mengandung methylene chloride yang bisa menyebabkan kanker pada binatang.

Agar efek cat bisa dikurangi, gunakan cat yang rendah kandungan VOC nya. Saat mengecat tembok atau peralatan rumah, buka jendela dan pintu lebar-lebar dan ciptakan ventilas udara dengan kipas angin. Jangan lupa juga kenakan masker saat mengecat.(wolipop.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar